Sunday, October 21, 2007

The Raise of Rural Communities


Selasa (19/6), difasilitasi rekan dari BAPPENAS, kami diundang Mr. Jos Lukuhay dan rekan-rekan untuk membahas "mimpi" to interconnect microfinance institutions, to bank the un-banked and to better off rural communities.

Master Reza yang seharusnya ikut, ternyata harus ke Indosat untuk menentukan hidup matinya Indosat hari itu :). Terpaksa, saya harus merepotkan DR. Nicolas Negroponte untuk menemani.

Mr.Lukuhay (ex Dirut Lippobank, ketua ATPI , deTIKnas) didampingi DR. Eko Indrajit dan 7 rekan lainnya untuk menghadapi kami berdua (mungkin karena kehadiran Negroponte :))). Setelah saya memaparkan konsep dan implementasi interkoneksi Lembaga Keuangan Mikro ("LKM") yang telah kami jalankan selama ini, berikut adalah potensi symbiosis yang dapat kami retas bersama mereka:

  1. Program telecenter BAPPENAS dan deTIKnas akan lebih efektif dan efisien bilamana dikelola oleh LKM binaan kami, dibandingkan harus merekrut dan membina SDM baru untuk swakelola. Infomobilisasi system kami akan menciptakan insentif tersendiri bagi LKM untuk mengelola telecenter. Di sini kami bisa membantu mereka.
  2. Back end bank to bank clearing and settlement yang menjadi hambatan kami selama ini, semestinya akan lebih cepat terselesaikan melalui sinergi dengan mereka. Di sini mereka bisa membantu kami.
  3. Stored value dalam card, yang akan mereka kerjasamakan dengan Visa/ Mastercard dan menjadi sarana channeling dana dari luar, akan dijajaki untuk menjadi bagian dari layanan kami kepada LKM dan nasabah.
  4. Melanjutkan penjajakan kerjasama dengan Grameen Foundation, baik sendiri-sendiri ataupun bersama-sama, dengan harapan mereplikasi karya cipta kita di negara lain yang membutuhkan.

Mereka menugaskan DR. Eko Indrajit dan beberapa rekan untuk menjadi tim counterpart untuk technical meeting selanjutnya. Tampaknya kami akan menugaskan Negroponte menjadi padanannya :).

Singkat kata, seperti yang dikatakan Goethe, "Thinking is easy. Action is difficult. However, to put one thought into action, that the most difficult thing to do in the world". Di saat orang-orang masih berpikir, kami sudah bertindak. Mungkin itulah yang membuat kaum paminggir seperti kami mampu melantunkan kidung pamungkas yang menghenyakkan para raja dari peraduannya.

PR kami adalah memperkuat silaturahmi dengan jaringan akar rumput. The roadshows harus kami tingkatkan. Peralatan perang (system) harus diselesaikan dan disempurnakan. Speed, simplicity and boldness harus terus menjadi ruh peperangan ini.

No comments: